Di mana?
Di tempat yang indah
akan kususuri jalan di dunia
akanku meniti pelangi.
ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
tak mungkin
sebab tidak ada kehidupan yang kekal di dunia ini
Monday, December 27, 2010
Sunday, December 26, 2010
Rindu
aku sedang sibuk mengedit manuskrip terbaru yang boleh dikatakan sudah siap. Cuma perlu di tokok- tambah dimana perlu.tapi apa jua, hampir 500 pages juga aku perlu menyemaknya.
Ditambah situasi sebegini. aku rindukan suamiku. Celcom ataupun maxis tiba-tiba diputuskan pihak berkuasa Turk. Oh! Walaupun aku risau tetapi aku tak berdaya melakukan apapun. Hanya berdoa dan mengharapkan Allah melindunginya. Sabar saja yang ada di dalam diri. Moga suamiku tahu hatiku,perasaanku dan jua harapanku. Aku harap kami boleh bersama semula. Seperti dulu.
Ditambah situasi sebegini. aku rindukan suamiku. Celcom ataupun maxis tiba-tiba diputuskan pihak berkuasa Turk. Oh! Walaupun aku risau tetapi aku tak berdaya melakukan apapun. Hanya berdoa dan mengharapkan Allah melindunginya. Sabar saja yang ada di dalam diri. Moga suamiku tahu hatiku,perasaanku dan jua harapanku. Aku harap kami boleh bersama semula. Seperti dulu.
Monday, December 20, 2010
Setahun sudah aku hidup di tahun Hijrah yang lalu. apa sumbanganku untuk hidup di dunia yang singkat ini? Di mana Imanku terhadap Allah? Sudah cukup banyakkah pengorbananku dan ketaatanku kepada Pencipta dan suamiku? Kadang ketika aku dengan sengaja menyakiti hati orang-orang yang rapat denganku. lalu terdetik di hati akan kesabaran yang masih kurang. Terlalu kurang.
Terkadang aku menjerit-jerit marahkan Puteri. Kasihan anak lincah yang kadang-kadang agak nakal itu. Dia lembut hati walaupun kadang-kadang agak terlampau di dalam menunjukkan emosinya. Ah,aku perlu lebih istigharah dengan diri sendiri.
Anak sulungku yang bijak tidak perlu kutunjukkan emosi terhadapnya. dia sudah mulai menunjukkan kematangan. Sebagai seorang ibu aku harus bijak menjadi teman meleraikan kekusutan jika dia menginginkannya. Hanya itu.
Untuk orangtuaku, sesungguhnya kadang-kadang aku juga beremosi. Seperti kebiasaannya suamiku akan kulepas rasa sesak. Dia akan memujuk jiwaku, meneyejukkan hatiku dengan kata-kata semangan dan nasihat yang kuterima dengan senang hati. Sesungguhnya, walaupun dia jauh beribu-ribu batu namun dia melekat kuat di hati dan jiwa.Aku sayang suamiku
Terkadang aku menjerit-jerit marahkan Puteri. Kasihan anak lincah yang kadang-kadang agak nakal itu. Dia lembut hati walaupun kadang-kadang agak terlampau di dalam menunjukkan emosinya. Ah,aku perlu lebih istigharah dengan diri sendiri.
Anak sulungku yang bijak tidak perlu kutunjukkan emosi terhadapnya. dia sudah mulai menunjukkan kematangan. Sebagai seorang ibu aku harus bijak menjadi teman meleraikan kekusutan jika dia menginginkannya. Hanya itu.
Untuk orangtuaku, sesungguhnya kadang-kadang aku juga beremosi. Seperti kebiasaannya suamiku akan kulepas rasa sesak. Dia akan memujuk jiwaku, meneyejukkan hatiku dengan kata-kata semangan dan nasihat yang kuterima dengan senang hati. Sesungguhnya, walaupun dia jauh beribu-ribu batu namun dia melekat kuat di hati dan jiwa.Aku sayang suamiku
Subscribe to:
Posts (Atom)